Bio Farma Indonesia dan Sinovac China akan memulai uji klinis akhir untuk vaksin Covid-19

JAKARTA – Perusahaan farmasi milik negara Indonesia Bio Farma, yang telah bekerja sama dengan perusahaan China Sinovac pada vaksin Covid-19 sejak April, akan memulai fase ketiga dan terakhir uji klinis pada manusia bulan depan.

Jika uji coba berhasil, produksi akan dimulai pada kuartal pertama tahun depan dengan maksimum 250 juta dosis per tahun.

Sinovac telah mencari sukarelawan di luar China karena Covid-19 sebagian besar telah terkandung di negara itu.

Menguji kemanjuran vaksin dalam uji coba tahap akhir biasanya membutuhkan ribuan orang di lokasi di mana virus masih menyebar. Infeksi serta kematian terus meningkat di Indonesia.

Sebanyak 1.620 relawan telah maju untuk berpartisipasi dalam uji coba yang akan dilakukan bersama oleh Bio Farma dan Universitas Padjadjaran di Jawa Barat.

Budi Gunadi Sadikin, anggota tingkat tinggi dari tim pemulihan ekonomi nasional dan respons Covid-19 yang baru dibentuk, mengungkapkan pada Selasa (21 Juli) bahwa uji klinis fase tiga akan dimulai bulan depan dengan kandidat vaksin dari Sinovac China.

“Kami sedang mengerjakan vaksin serta obat-obatan untuk mengobati orang jika mereka tidak sakit. Keduanya, sejujurnya, berada dalam tahap yang cukup maju, dalam hal pengembangan,” kata Budi menanggapi pertanyaan dari The Straits Times selama diskusi panel yang diselenggarakan oleh Jakarta Foreign Correspondent Club (JFCC).

Sinovac tidak hanya melakukan uji klinis di Indonesia, kata Budi, menambahkan bahwa perusahaan China juga secara bersamaan melakukan hal yang sama di Brasil, Turki, Bangladesh dan Chili, tetapi yang di Indonesia telah mencapai tahap paling maju.

“Penting bagi kandidat vaksin untuk diuji di seluruh dunia sehingga Anda dapat mempelajari respons dari berbagai ras dengan susunan genetik yang berbeda,” kata Budi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours